Tapi.... bukan itu yang ingin saya bahas dalam tulisan saya kali ini.
Saya ingin membahas soal memperkenalkan Hari Kemerdekaan pada anak-anak.
Sebagai seorang ibu, saya tidak menganggap hari kemerdekaan hanya
sebagai sekedar hari libur saja. Anak saya harus tahu dan mengerti bahwa
tanggal 17 Agustus tetaplah hari keramat yang harus kita ingat, hargai,
dan maknai. Mengapa? Alasan saya sederhana: untuk menumbuhkan rasa
cinta tanah air sedari dini.
Menurut saya, anak-anak (juga orangtuanya) zaman sekarang kurang
mencintai tanah air mereka sendiri. Misalnya, mereka lebih suka berlibur
ke luar negeri daripada keliling negeri sendiri. Atau mengganggap
ekstrakulikuler angklung tidak bergengsi jika dibandingkan modern dance
atau berenang. Film anak-anak seperti Garuda di Dadaku, Rumah Tanpa
Jendela, dan Denias dianggap film kelas dua. Anak-anak lebih suka
menonton Spiderman dibanding film-film anak buatan bangsa sendiri. Lebih
ekstrim lagi, orangtua memilih menggunakan bahasa Inggris daripada
bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, sehingga anak-anak mereka berbicara
seperti Cinta Laura! Wow! (Kalau begitu, kenapa nggak sekalian pindah
saja ke Inggris atau USA?)
Berangkat dari pemikiran itulah, saya merasa perlu menumbuhkan rasa
cinta tanah air - minimal pada anak saya sendiri. Moment hari
kemerdekaan saya gunakan untuk memperkenalkan apa itu
"Indonesia". Menjelang awal Agustus, saya mencoba memperkenalkan lagu
Indonesia Raya pada Nana. Di usianya yang 2,5 tahun, Nana sudah bisa
mengingat lagu dan liriknya meskipun belum sempurna. Selain itu, saya
juga membeli beberapa bendera kecil dari penjaja di perempatan jalan,
lalu memasangnya di jendela mobil dan meja makan. Dalam perjalanan ke
sekolah, saya menyanyikan lagu-lagu nasional seperti Bendera Merah-Putih
dan Tanah Air Beta, dan lain-lain. Tidak lupa, membeli sepasang baju
baru bernuansa merah dan putih -...
0 comments:
Posting Komentar
Jangan Berkomentar Menggunakan Link Aktif!
Blog ini dofollow, silahkan gunakan opsi Name/URL !