Danau Nyos, Kamerun, 1986
Dokter dan ilmuwan bingung ketika pada bulan Agustus 1986 hampir 1.800
orang ditemukan tewas, serta ribuan ternak dan binatang liar. Tubuh
mereka tidak menunjukkan tanda-tanda trauma lahiriah, penyakit, atau
racun yang dapat menyebabkan kematian. Dengan bantuan dari para ilmuwan
dari seluruh dunia, ditetapkan bahwa danau setempat yang bernama danau
Nyos yang terbentuk di kawah gunung berapi punah adalah penyebab yang
paling mungkin dari kematian ribuan manusia dan binatang ternak tersebut
Danau Nyos. Bagaimana sebuah danau dapat merenggut nyawa ribuan orang?
Selengkapnya baca disini
Ledakan Tunguska, Rusia, 1908
Di pagi hari bulan Juni 1908, sebuah ledakan mengguncang padang gurun
Siberia, membakar dan meratakan ribuan mil area hutan. Namun, meskipun
intensitas ledakan, diperkirakan 1.000 kali kekuatan bom yang jatuh di
Hiroshima, tidak ada bukti dari apa yang menyebabkannya. Para ilmuwan
menduga sebuah komet atau asteroid memasuki atmosfer yang harus
disalahkan, tetapi tidak ada kawah dampak dan tidak ada fragmen dari
komet atau asteroid yang pernah ditemukan, sehingga sulit untuk
membuktikan secara definitif teori mereka. Namun akhir tahun 2001 para
ilmuwan akhirnya mampu memecahkan misteri ledakan ini. Sebuah tim
ilmuwan Italia menggunakan catatan seismik, literatur publik dan laporan
saksi mata untuk dapat menentukan orbit yang mungkin untuk objek yang
meledak, yang menyebabkan mereka meyakini bahwa obyek tersebuk
kemungkinan adalah asteroid low-density yang meledak di udara, tidak
pernah mencapai tanah tetapi mengirimkan gelombang kejut mematikan
sebagai gantinya. Selengkapnya baca disini
Tahun tanpa musim panas, Eropa, Amerika dan Kanada, 1816
Pada hari ini dimana pemanasan global dan gelombang panas terjadi,
mungkin akan sulit untuk membayangkan musim panas di mana salju masih
jatuh pada bulan Juni, tetapi bagi mereka yang tinggal di Amerika
Serikat timur laut, Kanada dan Eropa pada tahun 1816, itu adalah
kenyataan. Masalah dimulai pada awal Mei ketika salju membuat banyak
tanaman termasuk tanaman pangan yang seharusnya tumbuh, menjadi mati dan
pada gilirannya menyebabkan kekurangan pangan terutama di Eropa di mana
kelaparan menyebabkan kerusuhan. Dua badai salju besar menyelimuti
Kanada dan New England pada bulan Juni, yang menyebabkan kerugian besar
pada kehidupan, dan cuaca dingin bertahan sampai Juli dan Agustus,
meskipun suhu sering berganti-ganti antara dingin dan panas bahkan dalam
hari yang sama. Gelombang dingin aneh ini terutama disebabkan oleh
letusan gunung berapi (tambora, indonesia) yang terjadi pada tahun
sebelumnya, menyebabkan apa yang dikenal sebagai musim dingin vulkanik.
Jadi hati-hati apa yang Anda inginkan pada saat Anda ingin hari-hari
musim panas Anda menjadi dingin.
Letusan Krakatau, Indonesia, 1883
Krakatau adalah salah satu gunung berapi yang paling aktif di dunia, dan
pada tahun 1883 meletus dan menjaadi salah satu peristiwa vulkanik
paling dahsyat dalam sejarah, menewaskan puluhan ribu dengan abu, lava,
dan tsunami besar. Gunung berapi meletus setiap saat, jadi mengapa
letusan krakatau ini aneh? Keanehannya pada ledakannya. Suara letusan
ini tercatat sebagai suara paling keras yang pernah dilaporkan sepanjang
sejarah dan terdengar hampir 2.000 mil jauhnya di Perth, Australia.
Masuk akal bahwa letusan krakatau sangat keras, karena letusan itu juga
menghancurkan dua pertiga dari pulau Krakatau serta menghancurkan
pulau-pulau kecil lainnya disekitarnya. Dampak ledakan itu dirasakan di
seluruh dunia, dengan gelombang, debu dan gelombang kejut yang bepergian
jauh dari situs. Juga menarik untuk dicatat adalah bahwa debu dari
ledakan menyebabkan apa yang disebut “bulan biru” terus-menerus selama
hampir dua tahun. Mengenai suara letusan Krakatau selengkapnya bisa baca
disini
Hailstorms Mematikan, Bangladesh, 1986
Hailstorm atau Hujan es bukanlah kejadian yang langka, tetapi sebagian
besar hujan es hanya membawa es-es berukuran kecil dan relatif tidak
berbahaya. Namun sesekali dalam kondisi yang tepat, es yang dihasilkan
dapat mencapai lingkar yang jauh lebih besar. Hujan es terbesar yang
pernah tercatat adalah hujan es yang jatuh di kota Gopalganj, Bangladesh
pada musim semi 1986, mencapai ukuran lebih dari 2 kilogram, menewaskan
lebih dari 92 orang dan ternak, kerusakan pada pohon-pohon,
menghancurkan tanaman, dan meratakan tempat tinggal. Meskipun Anda
mungkin pernah menemukan hujan es dengan ukuran besar dalam hidup Anda,
tapi hujan es itu tidak menyebabkan kematian. Inilah yang merupakan
bagian dari apa yang membuat hujan es di bangladesh ini begitu aneh.
Gempa di New Madrid, Missouri, 1811-1812
Sementara bagian Barat Amerika Serikat lebih dikenal rentan gempa,
sebagian besar Midwest juga berada disepanjang garis patahan, dan
sementara tidak sangat aktif, namun saat patahan itu bertingkah, ia
melakukannya dalam skala besar. Untungnya, pada saat itu, daerah
terburuk yang terkena gempa itu, jarang penduduknya, begitu sedikit
orang meninggal, namun dampak geologinya cukup aneh dan meluas.
Celah-celah besar membagi tanah, dan getaran dari gempa menyebabkan
sungai Mississippi mengalir mundur (meskipun sementara). Namun ada efek
permanennya juga, yang merubah lanskap Midwest. Tebing-tebing sepanjang
sungai hancur, sungai mengering dan teralihkan, dan aliran sungai
berubah dengan terciptanya Kentucky Bend. Beberapa danau langsung diisi
dengan tanah seiring naiknya daratan, dan lainnya seperti Reelfoot Lake
di Tennessee terbentuk ketika tanah tiba-tiba tenggelam. Dan bukan hanya
midwest yang merasakan gempa, kerusakan juga dilaporkan di New England,
dengan lonceng gereja berbunyi sendiri di Boston dan trotoar retak di
Washington DC. Banyak proses geologi yang lambat dan mengambil jutaan
tahun untuk terjadi, sehingga jarang untuk melihat seperti pembentukan
kembali yang dramatis sebuah lanskap selama suatu periode waktu yang
singkat.
Serbuan Ular, St Pierre, Martinique, 1902
Kombinasi fenomena geologi dan fenomena alami menyebabkan kejadian aneh
terjadi pada tahun 1902. Aktivitas vulkanik di “Bald Mountain” (mount
Pelee) di Martinique mengalami peningkatan, begitu sedikit orang yang
memperhatikan ketika tremor dan vent-holes mulai terjadi pada bulan
April. Pada bulan Mei, bagaimanapun, hujan abu turun dan bau mengerikan
belerang meresap di udara, memaksa ribuan ular fer-de lance turun
gunung. Ular-ular berbisa ini menyerbu masuk e kota st pierre,
menewaskan lebih dari 50 orang dan hewan yang tak terhitung jumlahnya
sebelum sebagian besar dihancurkan oleh tentara. The Guerin Sugar Works,
dua km sebelah barat laut dari St Pierre, juga terpengaruh ketika
diserang oleh kawanan semut berbintik-bintik dan lipan kaki panjang yang
menyebabkan kemalangan pada kuda-kuda. Sayangnya, menenangkan dan
mengamankan hewan dan manusia dari serangan serangga tidak akan membuat
banyak perbedaan, 2 hari kemudian gunung berapi mengirim awan
piroklastik ke seluruh kota dan membunuh semua, kecuali dua dari 30.000
penduduk St Pierre. Selengkapnya tentang bencana di St Pierre dapat
dibaca disini
Tri State Tornado, Missouri, Illinois, Indiana, 1925
Tornado regular saja cukup berbahaya, namun tornado yang melewati tiga
negara bagian amerika serikat ini pada bulan Maret 1925 membuat
tornado-tornado lainnya lainnya menjadi kurang mengerikan. Tornado ini
ber’wisata’ lebih dari 219 mil (352 km) dan merupakan salah satu yang
terkuat yang pernah tercatat, menetapkan standar untuk level 5 pada
skala Fujita. Teori tentang tornado dan badai supercell menunjukkan
bahwa perjalanan tornado sejauh ini tidaklah mungkin, tetapi laporan
mengkonfirmasi bahwa tornado ini ternyata memang melintasi tiga negara
bagian yang berbeda tanpa henti, menewaskan hampir 700 orang, melukai
lebih dari 2.000 orang dan kerugian materi pada saat itu diperkirakan
sebesar $ 16.500.000.
Serbuan Gajah-Gajah Hutan Chandka, India, 1972
Musim semi 1972, memperpanjang kekeringan di kawasan hutan Chandka.
Keadaan menjadi lebih buruk karena kawasan itu kemudian dilanda
gelombang panas yang membakar. Hal ini menyebabkan gajah lokal, biasanya
jinak dan tidak menjadi ancaman bagi manusia di daerah itu, mengamuk
karena kekurangan air dan makanan, menjadi bahaya bagi petani lokal,
begitu banyaknya gajah sehingga banyak orang yang takut untuk
meninggalkan rumah mereka. Situasi bertambah buruk di musim panas dan
gajah-gajah yang kepanasan akhirnya mengamuk dan menyerbu serta
menghancurkan lima desa yang berbeda, menyebabkan 24 kematian dan
menghancurkan segala sesuatu di jalan mereka. Yang cukup menarik, daerah
ini, yang hari ini cukup basah, sekarang menjadi cagar gajah di mana
wisatawan bisa melihat gajah dari jarak dekat di kawasan itu.
Great Smog, London, 1952
Smog adalah smoke (asap) + Fog (kabut). Meskipun ini bukan peristiwa
yang sepenuhnya alami, lingkungan memang memainkan peran besar dalam
rantai peristiwa ini. Pada awal Desember 1952, kabut tebal dan dingin
melanda daerah London. Karena dinginnya, untuk menghangatkan suhu,
penduduk London mulai membakar batubara untuk menghangatkan rumah
mereka. Polusi yang dirilis oleh pembakaran batu bara tidak lepas hilang
ke atmosfer, namun terjebak oleh lapisan inversi yang dibentuk oleh
massa padat udara dingin yang menggantung di atas kota. Polutan ini
berakumulasi selama empat hari sampai kabut asap menjadi begitu tebal
sehingga mengemudi di jalanan menjadi mustahil. Tinggal di dalam ruangan
juga tidak lebih baik, karena asap dengan mudah memasuki rumah bahkan
konser pun dibatalkan karena penonton tidak bisa melihat panggung saking
tebalnya asap. Pada saat itu, tidak ada kepanikan besar atas kabut
asap. Namun di minggu-minggu berikutnya, lebih dari 4.000 orang
meninggal, dan 8.000 lainnya menyusul dalam bulan-bulan berikutnya,
semua akibat masalah pernapasan yang disebabkan atau diperburuk oleh
polusi. Barulah setelah itu pada tahun 1956 dipromosikan kegiatan Clean
Air Act, dan orang-orang menjadi lebih sadar akan pengaruh perbuatan
mereka pada lingkungan yang pada gilirannya merugikan mereka sendiri.
0 comments:
Posting Komentar
Jangan Berkomentar Menggunakan Link Aktif!
Blog ini dofollow, silahkan gunakan opsi Name/URL !