Tujuh hari bencana Topan Haiyan di Filipina: lebih dari 2.000 nyawa
melayang, lubang besar digali untuk kuburan massal, para korban yang
putus asa dan lapar menjarah. Sementara, itu meski bantuan terus
berdatangan dari penjuru dunia, belum jua menjangkau kawasan terparah.
Untuk membantu upaya penanggulangan bencana, Badan Antariksa Amerika
Serikat (NASA) menggunakan gambar-gambar satelit untuk membuat peta
detil kerusakan akibat badai super yang juga dikenal dengan nama
Yolanda.
Haiyan yang menerjang dan mengamuk 8 November 2013, adalah salah satu topan terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah.
Tim ARIA (Advanced Rapid Imaging and Analysis)
dari Laboratorium Jet Propulsion NASA di Pasadena, California membuat
peta bentangan wilayah 40 sampai 50 kilometer menggunakan data dari
satelit COSMO-SkyMed milik Badan Antariksa Italia.
Salah satu yang terekam dalam peta adalah area dekat Tacloban City, di mana badai memicu tanah longsor.
"Ilmuwan
NASA menciptakan peta dampak kerusakan menggunakan prototipe algoritma
untuk cepat mendeteksi perubahan permukaan yang disebabkan oleh
kerusakan alam atau manusia," demikian pernyataan pejabat NASA seperti
dimuat situs sains LiveScience, 14 November 2013.
Warna
merah merefleksikan kerusan terparah di jalur topan. Para ilmuwan
menggunakan data yang dikumpulkan dari 19 Agustus - 11 November untuk
membandingkan kondisi sebelum dan sesudah Haiyan mengamuk.
Sebelum
mencapai permukaan, Haiyan melaju dengan kecepatan 305 km/jam.
Kekuatannya setara dengan badai berkategori 5. Yang jadi kejutan tak
menyenangkan adalah, topan memicu dinding air setinggi 6 meter bak
tsunami. [Lihat: Perbandingan Topan `Monster` Haiyan dan Tsunami Aceh 2004]
Ini bukan pertamanya NASA mengeluarkan peta serupa. Sebelumnya, juga dilakukan pasca-tsunami Jepang 2011.
Satelit
COSMO-SkyMed milik Italia juga memetakan dampak siklon Myanmar dan
gempa bumi di China pada 2008. Membantu dalam upaya penyaluran bantuan
di dua negara.
Terekam dari Luar Angkasa
Dahsyatnya
Topan Haiyan tertangkap kamera astronot NASA, Karen Nyberg yang berada
di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 9 November 2013 --
sehari setelah ia menghantam Filipina.
"Topan Haiyan, 9 November," tulis Karen dalam Twitternya, @Astro_KarenN, seperti Liputan6.com kutip dari SPACE.com.
Haiyan
juga terekam satelit milik Badan Meteorologi Jepang dan EUMETSAT --
lembaga Eropa yang memonitor cuaca dan iklim. [Lihat: Dahsyatnya Penampakan Topan `Monster` Haiyan dari Luar Angkasa].
NASA Kuak `Zona Merah` Terparah Amukan Topan Haiyan
Posted by Unknown
Posted on Jumat, November 15, 2013
with No comments
0 comments:
Posting Komentar
Jangan Berkomentar Menggunakan Link Aktif!
Blog ini dofollow, silahkan gunakan opsi Name/URL !